REVOLUTION

REVOLUTION

Revolution

adalah nama dari generasi ke-17 Ruhul Islam Anak Bangsa, Banda Aceh yang juga merupakan anonim dari Republic of Seventeen Generation #Amazing17 IG : Revolution_tujuhbelas Twitter : @Gen_Seventeen Email : revolution_17@yahoo.com
Salam Generasi Perubahan!

Kontributor

Anda Pengunjung Ke

Jam

Popular Posts

Rabu, 01 Juni 2016

 Gambar sisip 1
Misbahul Khairi, Alumni Ruhul Islam Anak Bangsa dan Mahasiswa S1 Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan melaporkan dari Brunei


Aceh di Mata Masyarakat Brunei

Brunei merupakan sebuah negara yang menjalankan sistem pemerintahan monarki mutlak dan mengamalkan sistemSyariah Islam dalam mengatur rumah tangga negara yang sebelumnya menganut undang-undang Inggris. Brunei Darussalam melalui Sultan Hasanah Bolkiah mengumumkan secara resmi pemberlakuan hukum Syariat Islam di negara tersebut dimulai pada 1 Mei 2014. Pada awalnya Pemberlakuan hukum Syari’at Islam di Brunei juga pernah mengundang kecaman keras berbagai kelompok pegiat Hak Asasi Manusia Internasional dengan menyebut tindakan Brunei Darussalam itu merupakan langkah mundur bagi HAM,  Namun Sultan Brunei Darussalam Hasanah Bolkiah menjelaskan Syariat Islam diberlakukan justru sebagai sebuah langkah untuk menjadikan Islam yang lebih konservatif.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Negara Brunei dan Aceh memiliki persamaan dan kemiripan yaitu dalam hal penerapan Syari’at Islam, ini yang membuat masyarakat Brunei memandang baik dan menggagumi orang Aceh, Hal itu banyak saya temukan salah satunya ketika saya shalat di salah satu Masjid di Brunei, tiba-tiba datanglah seseorang menghampiri saya lalu saya jelaskan identitas saya sebagai orang Aceh seketika itu wajahnya sangat gembira dan senang ketika dia berjumpa dengan orang Aceh, Lalu dia bercerita banyak kepada saya bagaimana pandangan masyarakat Brunei kepada orang Aceh, Mereka meyakini bahwa Orang Aceh itu sangat baik dan pandai agama dan biasanya orang Aceh yang datang ke Brunei akan menjadi Tengku Seumeubeut atau Guru Mengaji dan dia juga bercerita ingin sekali mengunjungi Aceh dan bertamasya disana karena Aceh merupakan negeri yang kaya akan Syari’at Islam tuturnya. Hati saya merinding dan bergeming seketika mendengar cerita beliau yang mengganggap Aceh begitu istimewa sehingga patut di kunjungi.

Pertanyaan lain yang ditanyakan adalah tentang keberadaan Masjid Raya Baiturrahman yang selamat dari musibah gempa dan tsunami 2004 lalu, Mereka mengganggap itu merupakan karunia Allah yang sangat luar biasa dimana Masjid itu diselamatkan dan tidak dihancurkan air sedangkan bangunan lain hancur lebur tiada sisa, kemudian beliau sangat prihatin dan sedih terhadap Aceh pada masa itu dimana ratusan ribu nyawa hilang dalam waktu yang sangat singkat , oleh karena itu kita yang masih diselamatkan dan masih hidup sepatutnya bersyukur atas apa yang diberikan Allah dan menjadi renungan bersama betapa beruntungnya kita.

Perkara-perkara positif yang menjadi identitas kita sebagai orang Aceh di mata masyarakat luar perlu terus diertahankan dan ditingkatkan. Perilaku baik pekerti dan sopan santun harus kita jaga dan terus implementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga Aceh dapat terus dikenal sebagai masyarakat istimewa jika kita berhijrah ke negeri orang.

Sumber :Misbahul khairi
Sabtu, 09 Januari 2016
Sumatera's Trip

Tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, resmi sudah perjalanan panjang melintasi Pulau Sumatera. Dua bus yang kami tumpangi melintasi Sumatera tak senyaman bus pariwisata Jakarta. Jadi, jangan sedikitpun bermimpi untuk tidur nyaman. Satu minggu perjalanan menuju Aceh, pupus sudah mandi dua hari sekali. Mandi sehari sekali aja udah syukur. Itupun ngantri di kamar mandi umum yang kebanyakan harus bayar uang kebersihan. Tapi karena semangat, rasanya perjalanan panjang ini gaada lelah-lelah-nya.

Adalah sebuah pengalaman luar biasa bersama Revolution, mengitari berbagai kota di Pulau ini. Mulai dari Lampung, Palembang, Padang, Medan sebelum tiba di Aceh. 

Sungai Musi

Ampera Bridge, Ikon Kota Palembang

Ampera Bridge, Palembang

Jam Gadang, Bukittinggi

Carrefour Medan Plaza

New Year in Binjai, Medan before road to Aceh !


Java's Trip
Selasa 22 Desember 2015 adalah hari dimana setiap cerita tentang perjalanan mengitari pulau Jawa berawal. Menghabiskan hari di Ibukota Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Ya, selayaknya menjelajah tiga belahan pulau Jawa.
Berpindah dari satu kota ke kota yang lain setiap hari mau tak mau membuat bus menjadi tempat ternyaman untuk beristirahat. Jadi, lupakan saja tempat tidur, apalagi kamar yang hangat. Beruntungnya, bus pariwisata ibukota yang kami tumpangi adalah bus yang nyaman untuk berwisata. Tidak ada bau apek apalagi suasana yang panas di dalam bus. And that's enough.


all day long Dufan !


Ocean Dream Samudera Ancol
























Tanah Abang















Institut Teknologi Bandung
Tangkuban Perahu
Tangkuban Perahu
Tangkuban Perahu







Borobudur Temple

















And it's the last day in Java !
Minggu 27 Desember 2015, beranjak dari Asrama Haji Pondok Gede setelah beristirahat disana, berakhir sudah Java's Trip. Senja Minggu itu kami beranjak menuju Pelabuhan Merak meninggalkan Pulau Jawa. And now let's road the trip to Sumatera !!

Pelabuhan Merak, Cilegon







Selayaknya santri tingkat akhir pada tahun-tahun sebelumnya di Ruhul Islam Anak Bangsa, tahun ini Revolution juga udah selesai ngadain program study tour. Dan Alhamdulillah, study tour selama 12 hari kemarin berjalan sesuai rencana. Tour Revolution kali ini bisa dikatakan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya tour lebih mengandalkan jalur udara, kali ini Revolution memilih jalur darat untuk mengitari dua pulau di Indonesia, yaitu Jawa dan Sumatera.
Rute Revolution's Trip
Di awal perencanaan, rasanya nggak kebayang harus berhari-hari bahkan nginap di bus karena pilihannya jalur darat. Tapi ternyata malah sangat mengesankan.

Sebelum berangkat, pihak sekolah ngadain pelepasan seluruh peserta tour di lapangan basket Ruhul Islam Anak Bangsa pada Minggu sore, 20 Desember 2015.
"Perjalanan ini adalah perjalanan yang sangat panjang. Selama perjalanan ini berlangsung, anggaplah kalian adalah satu tim dalam sebuah kapal yang tengah berlayar. Jika ada salah seorang awak kapal yang berbuat kesalahan, jangan malas untuk saling mengingatkan. Karena keselamatan kapal berawal dari keselamatan tim kalian sendiri. Ingatlah untuk saling menjaga sesama tim, teruslah saling mengingatkan" pesan pak Suryadi selaku kepala sekolah.
Detik-detik pelepasan
Bakda magrib, awak tour berangkat dari Aceh Besar menuju Medan menggunakan dua unit bus. Interior bus lumayan mewah, bahkan nyaris lebih mewah dibandingkan interior pesawat. Cukup nyaman untuk perjalanan sepanjang malam ini sampai tiba di Medan.


























Sekitar jam 12 siang, bus mendarat di Kuala Namu International Airport, Medan. Tim kami dibagi untuk tiga kloter penerbangan Lion Air. Kloter pertama, begitu nyampe di airport langsung check in. Soalnya jam 1 siang pesawat take off. Kloter kedua seharusnya berangkat setelah kloter pertama. Tapi karena satu dan lain hal, penerbangan ditunda untuk beberapa jam kemudian.
Malam di Bandara Soekarno Hatta, seluruh awak tim diantar ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta untuk istirahat. 

Check in at Kuala Namu International Airport

Arrived in Soekarno Hattta Airport