Revolution

Aturan yang paling khas seluruh pesantren : SAY NO TO BAWA-BAWA BARANG HARAM (baca: hp, laptop, enso-on). Jaman se-modern ini, anak muda mana yang rela pisah dengan gadget. Kemana-mana gadget. Hilang se-per-sekian detik aja hebohnya sekalian alam. Tapi seluruh pesantren keukeuh mempertahankan aturan yang mewajibkan para santri bercerai dengan kekasihnya gadgetnya.

Bukan hal yang salah memang. Toh setiap aturan pasti dibuat untuk perbaikan dan melalui proses yang udah di pertimbangkan. Tapi setiap aturan juga pasti ada sisi positif-negatif nya. iya kan ?

Positifnya, yang pasti tanpa gadget ngerjain apapun bisa lebih fokus. Belajar fokus, ngafal fokus, semuanya fokus. Lagian, siapa yang bisa jamin tentang isi gadget yang ter-protected oleh pemiliknya. Fikiran juga terasa lebih bersih, iya serius. pengalaman nih :D

Dan juga mengajari kita bagaimana hidup di zaman manusia purba sederhana kali ya? #BisaJadi :p

Negatifnya nih, wuah yang ini pasti banyak banget penjabaran kalau yang jawabnya anak muda seperti saya. 

Yang pertama, terancam PUNAHNYA ANAK-ANAK NARSIS seperti saya. yang biasanya apa-apa foto, dikit-dikit selfie, bentar-bentar pajang foto, HILANG *hening*. Padahal kalau di izinkan nih, se-enggaknya bisa bawa kameraa aja. Kan banyak banget tuh momen-momen yang bisa di museumkan. Tidur di kelas, ngantri makan, dihukum, cabut, wuah.. Kasian kan, momen-momen yang kaya' gitu terbuang percuma, momen yang ga bakalan ada di sekolah non-asrama, apalagi untuk anak muda yang gila kamera seperti saya.

Yang kedua, baca Quran dan maknanya.. Yang ketiga zikir malam perpanjanglah.. 

eh bukan bukan -__-

Yang kedua, GELAR 'KUDET' MENINGKAT. Di asrama: no-TV, no-HP, no-LAPTOP, apalagi PC. Mau dapat info darimana coba? Paling-paling baca koran :v . Based on true story nih, aku tiap pulang liburan, pas ngumpul-ngumpul sama kawan lama bawaan nya kaya' anak idiot milenium cerdas luar biasa. Orang ngomong cuma bisa dengar, sok ketawa padahal sama sekali ga ngerti si kawan cerita apa.

Ini ceritaku. Mana ceritamu ?

Yang ketiga, KASIAN YANG PUNYA BAKAT IT. iya kan? Yang dirumah kerjaan nya ngotak-ngatik gadget, di pesantren bisa apa? Mau minjam komputer di pesantren aja ngantrinya berjam-jam tapi pas dapat giliran malah disuruh balik ke asrama sama bel. Nyebelin kan? Iya, nyebelin banget!

Ga mesti IT. Misalnya aja dia itu hobi nulis, nah kan harusnya dia sering update info yang banyak nya di internet. Kalau nggak, KUNO banget tulisan nya. Belum lagi yang nulis di kejar-kejar deadline. Pas mau ngirim lewat pos, perizinan keluar gerbang pesantren susahnya banting tulang. Mau ngirim lewat email-- *SambungSendiriLah*

Ada yang punya tambahan ?

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

Minggu-minggu terakhir menjelang liburan, natap layar facebook, twitter, BBM, semuanya terasa suram. Status galau bertebaran dimana-mana. Berbagai macam variasi nya. Mulai dari yang teriak-teriak di status ga mau sekolah, sampe nyebarin undangan untuk gak balik ke sekolah dulu (yang ini kebiasaan anak boarding school yang gak bisa diberantas). Terutama kalau sekolah ngasih tumpukan tugas liburan -_-

Kebiasaan anak-anak Revolution, kalau udah mau balik ke asrama itu galau bertebaran. Bentuk meng-ekspresikan nya macam-macam. Update status, inbox sana-sini nanyain pe-er, nanyain tanggal mulai sekolah, curhat tugas nya belum siap, aneh-aneh deh.

status gini nih yang paling banyak rating nya menjelang penutupan libur :D

atau gini ..

tuh kan udah dibilangin variasinya macam-macam

  ini galau tingkat tinggi nih -_-

Gak semua orang bisa ngerasain kebersamaan kaya' yang kita rasain di Revolution, kawan. Gak semua orang punya kesempatan ngerasain apa yang terjadi di boarding school. Jadi, selama kita bisa nikmatin kebersamaan ini, nikmati aja. Tiga tahun bukan waktu yang singkat kalau di tungguin, tapi juga bukan waktu yang panjang saat kita kenang. 

keep calm

and

we ♥

Revolution {}

RIZKI FADHILAHTINUR [ KETUA II ] TTL : Tapak Tuan, 8 Juni 1998 Alamat : Kota Fajar, Aceh Selatan Motto : Keluarga adalah yang utama Facebook : Rizki fadhilah

IRHAM RIZKI [ WAKIL KETUA I ] TTL : Banda Aceh, 20 November 1998 Alamat : Lambhuk, Banda Aceh Hobi : Layang-layang Facebook : Irham rizz Twitter : Irham Rizz

SARAH MUNIRA [ WAKIL KETUA II ] TTL : Banda Aceh, 18 Januari 1998 Alamat : Pidie Hobi : Membaca, nonton Motto : Nothing impossible Facebook : Sarah munira Twitter : @Sharah_sz

AULIA RISKI [ SEKRETARIS I ] TTL : 15 Februari 1998 Alamat : Lhokseumawe, Aceh Utara Facebook : Aulia Riski

AZKA AMIRA JUVI [ SEKRETARIS II ] TTL : Meulaboh, 4 September 1998 Alamat : Meulaboh, Aceh Barat Hobi : Menulis, membaca, browsing, musik Motto : Menulis adalah nafas. Aku adalah budak kata-kata Facebook : Azka amira Twitter : @azkaamira34 Email : azkaamira34@yahoo.com Blog : azkaamira.blogspot.com

SHIDQIA AL-MUNTAZHAR [ BENDAHARA I ] Alamat : Banda Aceh Facebook : Al-muntazhar Qaied

ZELCHA SAVIRA HARIDHI [ BENDAHARA II ] TTL : Banda Aceh, 15 Juni 1998 Alamat : Jln.Kerinci, No.83 Setui, Banda Aceh Hobi : Masak, bereksperimen, baca Motto : Man jadda wajada Facebok : Zelcha savira haridhi Twitter : @Haridhi_zelcha

ZAWIL MARJAN TTL : Lamno, 19 Maret 1998 Alamat : Jln.Glee Genteng, Kel.Sukaramai (Blower) Hobi : Browsing, nulis Motto : My life, my choice, my mistake, my lessons, not your business Facebook : Dzawil M Juwaini Twitter : @marjan_zawil Blog : marjanzawil.blogspot.com

TAHYATA ULYANUR TTL : Banda Aceh, 27 April 1998 Alamat : Ulee Kareng, Banda Aceh Hobi : Game, traveling Facebook : Tahyata ulya Twitter : @Tahyanur

RIFANNA AMARA PUTRI TTL : Matangkuli, 8 Maret 1998 Alamat : Lhokseumawe, Aceh Utara Hobi : Membaca Facebook : Rifanna amara Twitter : @Rifannaptri

Di postingan kali ini aku mau share sedikit tentang keseharian di pesantren. mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. mungkin keseharian di pesantren memang bukan lagi misteri. udah banyak (banget malah) tulisan-tulisan yang mengupas seluk-beluk kehidupan pesantren. tapi gapapa, untuk yang ini aku bakal cerita-cerita sedikit tentang keseharian yang lebih ke 'kebiasaan' para santri di Ruhul Islam Anak Bangsa.

Tapi sori nih buat yang santriwan kalau banyak beda keseharian nya,

kebanyakan santriwati lebih milih bangun sebelum azan shubuh untuk mandi atau sekedar nyiapin seragam sekolah. biasanya yang hobi beraktivitas sebelum shubuh ini adalah santriwati yang masih junior buat ngehindar dari antrian mandi. kalau udah senior mah kebanyakan udah mulai malas. jam segitu masih molor diatas kasur.

yang paling cepat hadir ke masjid juga biasanya santri junior.emang sih masa-masa jadi junior itu masa yang paling ketat disiplin nya. tapi yang paling sering ketiduran di masjid juga biasanya santri junior. hihi, maklum masih tahun pertama. #PengalamanPribadiCeritanya :D

wah, buat aku pribadi, kalau udah liat orang-orang yang ketiduran di masjid itu rasanya jadi hiburan tersendiri. antara lucu sama kasihan juga sebenarnya, nyaksiin perjuangan mereka-mereka yang berusaha melawan kantuk *ciaaa* :D kepalanya ngangguk-ngangguk, ke kiri bentar-kanan lagi, muter dikit, ngangguk lagi, parahnya lagi kalau ada yang sampe' salto ke belakang. haha, seisi masjid pada ketawa.

di sekolah juga gitu. entah kenapa rasanya 'tidur di kelas' itu seolah jadi kewajiban santri. untung nya udah besar-besar, coba masih kecil, pada basah semua tuh meja di kelas sama iler. yang santri ngaku aja deh pasti pernah tidur di kelas. udah.. ngaku aja. bukan rahasia lagi kok ._.v

minimal tiga atau empat hari dalam seminggu biasanya santri punya kelas belajar siang bakda zuhur. belajarnya sama kaya' kelas pagi. tapi biasanya masuk kelas siang itu lebih membosankan. sumpek, bosan, panas, capek, ngantuk, semuanya dicampur satu wadah kalau bisa. kebanyakan santri kalau udah siang itu minta belajar nya di luar kelas. ke taman sekolah, di bawah pohon, lapangan, atau mungkin--kantin?

tapi kalau ngga ada kelas siang, kebanyakan milih ngabisin sepanjang siang di asrama. untuk sementara tidur siang dapat rating tertinggi, dilanjutin ngerumpi di kamar atau koridor asrama, trus nyuci kalau lagi ngga laundry-an. sebagian lagi bertekuk dengan buku, entah itu novel pinjaman kawan atau perpustakaan, atau buku pelajaran. banyak juga yang milih mandi sebelum ashar, alasan nya simpel: menghindari antrian mandi bakda ashar yang biasanya panjang. yang pasti, semuanya berakhir setelah bel ke masjid untuk shalat ashar berdendang.

sore itu kebanyakan santri junior nyari-nyari kakak kelas pengurus OSIM bagian bahasa buat nyetor daily vocab yang wajib dihafal dan disetor setiap hari. soalnya suka ada pengecekan mendadak siapa yang ngga nyetor vocab. vocab yang udah dihafal, ditulis di notes book saku yang wajib dibawa kemana-mana. notes ini berfungsi sebagai kamus saku karena di pesantren diwajibkan untuk menggunakan bahasa arab dan inggris. beda kan, santri sama murid sekolah lain. yang lain kemana-mana di sakunya ada gadget, ada hp, nah kalau di saku santri kemana-mana ada buku vocab. :D

yang udah selesai dengan urusan setor-menyetor, sebagian biasanya dapat kunjungan dari keluarga. kalau udah dapat kunjungan, biasanya kawan sekamarnya juga bakalan senyum-senyum liat kantong-kantong makanan yang di antar. terutama yang berasal dari luar daerah. #pengalaman ~('▽'~) (~'▽')~

di sini, jatah untuk makan malam disantap sore setelah bel makan jam 6. ini waktunya para santri ngantri panjang dengan tentengan gelas dan piring. baca doa bareng, baru deh kakak-kakak dapurnya beraksi numpahin lauk-lauk ke setiap piring. semua santri wajib makan bareng di ruang makan dengan meja-meja panjang yang kursinya saling berhadapan. baca doa setelah makan juga harus bareng, semacam paduan suara gitu.

dari magrib sampe' isya semuanya wajib di masjid. rentang waktu antara magrib-isya biasanya dihabisin buat tadarus, menghafal, atau kegiatan lain yang berhubungan dengan ibadah. renggang waktu itu juga biasanya digunakan buat ngasih pengumuman-pengumuman penting. pengumuman yang paling ditakuti itu mahkamah. waktunya para pelanggar di sidang. entah itu mahkamah keamanan, bahasa, ubudiyah, atau kebersihan. kalau udah pengumuman mahkamah itu, seisi masjid pada bungkam. entah merinding atau berusaha menjadi pendengar yang baik.

bakda isya, semuanya masuk kelas sampe' jam 10. di kelas malam, pelajaran yang diutamakan adalah pelajaran ke-dayah-an. misalnya durus lughah, english story, sharaf, tahfiz, grammar, atau yang lain nya. bel tidur dibunyikan jam 11. rentang waktu itu biasanya dihabisin buat nyiapin buku atau ngulang pelajaran. semua kegiatan ditutup dengan kegiatan baca surah al-Mulk dan doa tidur bareng di koridor asrama.

"Mulai hari ini status kalian udah jadi 'SANTRI', dek! Ruhul Islam Anak Bangsa ini pesantren, bukan sekolah umum. Jangan kalian sama-sama-in RIAB ni dengan sekolah luar! Beda, dek!"

Entah untuk yang keberapa kalinya bulir-bulir keringat itu kembali mengucur membasahi seragam putih-abu-abu yang baru terpakai hari ini. beberapa malah masih menunjukkan label toko yang -mungkin- belum sempat dilepas. Hari ini hari pertama mereka menikmati seragam SMA yang harus disambut secara menyebalkan dengan 3 hari OSPEK. ratusan santriwan dan santriwati baru memenuhi aula berdinding putih yang harusnya memberi nuansa menyenangkan, tapi hari ini terasa sebaliknya.  senior terus mengoceh memberi petuah.

"Jangan bandel disini, dek! Aturan yang ada dipatuhi. Kalian tau? Kalian ini generasi ke-17 di RIAB. Seventeen, dek! Jaga baik-baik nama angkatan kalian!"